Trending

BI : Transaksi Teknologi Digital di Kalsel Meningkat

VIRTUAL : Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Amanlison Sembiring, saat memberikan sambutan pada opening festival Antasari - Foto Dok


BANUATODAY.COM, BANJARMASIN – Perkembangan perekonomian Kalimantan Selatan secara kumulatif mulai menunjukkan pemulihan. Pada Triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan tercatat 4,82% (yoy), meningkat dibanding Triwulan II 2021 yang sebesar 4,41% (yoy). Sedangkan perkembangan dari sisi stabilitas harga, inflasi Kalsel diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun 2020, namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional (3% ± 1%). Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan perbaikan daya beli masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia  Kalsel, Amanlison Sembiring saat Opening Festival ANTASARI  “Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini” dan Pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Wilayah Kalimantan Selatan bertempat di salah satu hotel ternama di Banjarmasin, Senin (29/11/2021).

Amanlison mengungkapkan, dari sisi ekonomi digital, Kalsel mengalami peningkatan nominal transaksi retail melalui SKNBI (Sistem Kliring Nasional BI) dan transaksi wholesale melalui RTGS pada triwulan I hingga triwulan III 2021. Hal ini sejalan dengan pola peningkatan konsumsi rumah tangga yang didorong oleh mobilitas masyarakat.

“Dari sisi penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), secara nominal penggunaan kartu ATM/Debet, kartu kredit, e-money card based mengalami peningkatan dari triwulan I hingga triwulan III 2021. Hal ini menunjukkan bahwa APMK menjadi pilihan masyarakat Kalsel untuk bertransaksi,” ujarnya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 masih belum berakhir namun optimisme pemulihan ekonomi harus tetap digaungkan. “Kita tetap menjaga protokol kesehatan dengan 6M, salah satunya menggunakan pembayaran digital untuk tetap physical distancing. Pola konsumsi masyarakat pun bergeser dalam bertransaksi menggunakan platform digital dengan fasilitas layanan keuangan yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CeMuMuAH).

Amanlison menyebut, Inovasi pembayaran digital melalui scan QR code atau QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) terus digalakkan untuk menjangkau penetrasi pasar dan akseptansi masyarakat dalam bertransaksi ritel.  Perkembangan merchant QRIS meningkat signifikan dengan Kalsel menduduki top 10 Provinsi dalam persentase pencapaian QRIS terbanyak. Kerja sama dengan Kementerian Perdagangan melalui Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai) QRIS menjadi momentum dalam memasuki era new normal. Program ini akan terus diperluas sebagai solusi pembayaran nirsentuh dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Sampai dengan 19 November 2021, merchant QRIS di Kalsel tercatat telah mencapai 162 ribu merchant. Hal ini tentunya akan mendukung percepatan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Indonesia, termasuk percepatan digitalisasi transaksi Pemerintah Daerah.

“Kami berharap dengan adanya Festival ANTASARI ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan akseptansi dan pemahaman masyarakat akan pemanfaatan teknologi digital sehingga mendorong terbentuknya ekosistem keuangan digital di Kalimantan Selatan,” tukasnya. (rls/fsl)

Lebih baru Lebih lama