 |
| MURAH - Pemko Banjarmasin akan memperbanyak pasar murah jelang Ramadan. |
BANUATODAY.COM,BANJARMASIN - Menjelang Ramadan 2023, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin akan menggelar pasar murah.
Program bidang ekonomi lainnya yang akan dijalankan adalah menyalurkan beras kepada warga. Langkah ini diambil guna menekan inflasi menjelang Bulan Suci.
Disampaikan Kepala Dinas Ketahan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin M Makhmud, pihaknya akan menyalurkan total 30 ton beras TPP atau beras cadangan pemerintah jenis premium.
Bantuan itu untuk warga yang berhak dan datanya telah tercatat di Dinas Sosial Banjarmasin.
Sebelumnya, 10 ton beras sudah kami bagikan secara gratis kepada warga yang berhak di 10 kelurahan. Per Kepala Keluarga menerima lima kilogram beras," ucap Muhammad Makhmud, Kepala DKP3 Banjarmasin saat menghadiri Bazar Pasar Murah di halaman Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, Rabu (15/02).
Sebanyak 20 ton lainnya akan dibagikan secara bertahap, yakni beberapa hari menjelang Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2023.
Tak hanya beras, pihaknya juga rutin membagikan bibit cabai ke setiap kecataman saat kegiatan bazar pasar murah. Tujuannya, agar masyarakat bisa menamam langsung.
"Harga cabai juga sering naik. Maka dari itu kami ingin warga turut menanam. Jangan sampai terjadi inflasi baru kita kendalikan. Kita harus hindari itu sejak dini," imbuh Makhmud.
Selain penyaluran beras, Pemko Banjarmasin lewat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) juga kembali menyelenggarakan pasar murah seperti tahun sebelumnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan di Disperdagin Banjarmasin, Rakhman Norahim, menerangkan, jajarannya mulai H-6 Ramadan 2023 akan menggelar pasar murah.
Kegiatan pasar murah akan dilaksanakan di sejumlah kelurahan di Kota Banjarmasin. Terutama yang kelurahan yang belum terselenggara pasar murah pada 2022.
"Minimal kami gelar sebanyak 22 kali pasar murah selama Ramadhan 1444 H menggunakan dana dari Corporate Social Responsibility (CSR). Semoga setelah Ramadhan 1444 H bisa kita gelar lagi menggunakan dana Belanja Tak Terduga atau BTT," pungkasnya. (naz/fsl)