PMD - Dinas PMD Provinsi Kalsel bersama TNI saat meninjau lokasi desa tertinggal dan sangat tertinggal. MC Kalsel/Ar
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) optimis bisa menuntaskan nol status desa tertinggal dan sangat tertinggal hingga akhir masa jabatan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
“Hal ini sesuai instruksi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor kepada jajaran Dinas PMD Provinsi Kalsel untuk selalu bergerak memajukan desa dan juga tentunya tidak lepas dari kinerja terbaik dari aparat Dinas PMD kabupaten/kota,” ucap Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Perdesaan, Siti Norbayah mewakili Kepala Dinas PMD Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah, Banjarbaru, Jumat (12/5/2023).
Dijelaskan Norbayah, pada tahun 2021 desa tertinggal di Kalsel di angka 94 tetapi kini telah mengalami penurunan menjadi 34 desa dan di tahun 2021 desa sangat tertinggal di angka enam hingga kini mengalami penurunan menjadi dua di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yaitu Desa Juhu dan Aing Bantai yang kawasannya terletak di Pegunungan Meratus.
BACA JUGA : H Muhiddin Antar Langsung Berkas Pendaftaran Bacaleg PAN Kalsel, Target Naik 100%
“Memang dari penilaiannya yang sangat sulit itu dua desa sangat tertinggal karena sarana dan prasarana, seperti jalan yang sulit dilewati yang berada diperbukitan,” ungkap Norbayah.
Diutarakan Norbayah, pihaknya memang mempunyai program bersama TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan program Pembangunan Manunggal Menuju Desa Mandiri dan Berkelanjutan (PAMAN MUDIK) dengan melibatkan unsur TNI dan para Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang ditugaskan di wilayah Kalsel yang digagas oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Kalsel.
“Dari program itu sangat membantu dalam merealisasikan Indeks Desa Membangun (IDM) status desa dan mengimplementasikan secara maksimal program untuk mengentaskan status desa tertinggal dan sangat tertinggal,” sebut Norbayah.
Dilanjutkan Norbayah, pihaknya memang terus memfasilitasi masyarakat melalui pengembangan berbagai program pembangunan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
“Kami fokus pada masukan atau aspirasi dari masyarakat desa, guna meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam aspek kesejahteraan masyarakat desanya,” tutur Norbayah. (tn/rls)