Mayat korban berada di instalasi jenazah RSUD Ulin Banjarmasin. (Istimewa) |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Motif perkelahian maut di Kelayan A Murung Raya ternyata dipicu persoalan sepele, karena hanya saling tatap.
Itu terungkap setelah penyidik Polsek Banjarmasin Selatan melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku berinisial RB.
Motif sementara perkelahian yang menewaskan Muhammad Arin alias Mandarin (25) warga setempat itu, diungkapkan Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Eka Suprianto, Kamis (22/06/) di Mapolsek Banjarmasin Selatan.
“Bermula tersangka RB (24) warga Gerilya, Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan, saling tatap dan korban mengatakan ‘Apa Cengang-cengang’ kepada tersangka saat bertemu di depan kantor kelurahan,” kata Kapolsek.
Merasa tersinggung, pelaku kemudian menanti korban melintas di depan Jembatan 5 Oktober dekat kantor Kelurahan Murung Raya Kelayan A dengan membawa sebilah senjata tajam.
“RB ini mennunggu di pinggir jembatan hingga pukul 22.00 Wita, saat si korban lewat langsung pelaku secara membabi buta menusukan Sajam itu ke bagian tubuh korban,” ungkapnya.
"Tusukan dari RB ini mengenai ketiak sebelah kiri, lengan, di pipi, dagu hingga lima tusukan,” sambungnya.
Namun sajam tersebut sempat jatuh dan berhasil direbut korban hingga kemudian balik mengejar pelaku.
Namun karena terluka parah dan banyak kehilangan darah, kondisi korban melemah tak bisa lari lagi dan jatuh di depan pagar Kantor Kelurahan Murung Raya.
Saat ditemukan warga, korban saat itu masih bernapas yang kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT 17 lalu ke Polsek Banjarmasin Selatan.
“Ketika anggota sampai di TKP terlihat korban sudah meninggal dunia,” imbuhnya.
Beberapa jam setelah kejadian, pelaku menyerahkan diri ke Mapolsek Banjarmasin Selatan diantar istrinya dengan kondisi lemah.
“Di Mapolsek pelaku pingsan dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pengobatan. Saat ini pelaku sudah berada di rumah tahanan Polsek Banjarmasin Selatan,” kata Kapolsek (pol/new)