VIDEO - Polda Kalsel gelar konferensi pers pencabulan oleh guru honorer terhadap 6 bocah di Banjarmasin. (Dok. Humas Polda Kalsel) |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan Konferensi Pers penting pada hari Selasa (20/06/2023).
Konferensi pers dipimpin langsung oleh Kombes Pol Suhasto, S.I.K., M.H., selaku Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Kalsel. Konferensi Pers ini diadakan di Ruang Rapat Dit Reskrimsus Polda Kalsel pukul 13.45 Wita.
Di hadapan rekan-rekan media cetak, online dan elektronik, Dir Reskrimsus Polda Kalsel Kombes Pol Suhasto memulai Konferensi Pers dengan menyampaikan informasi tentang pengungkapan tindak pidana terkait dengan perlindungan anak dan informasi serta transaksi elektronik di wilayah Kalsel.
Kombes Pol Suhasto menyampaikan bahwa Dit Reskrimsus Polda Kalsel telah berhasil mengungkap kasus yang melibatkan tindak pidana terhadap anak dan kejahatan yang terkait dengan penggunaan informasi dan transaksi elektronik.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh aparat kepolisian ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan perlindungan anak di wilayah Kalsel.
Dirinya menerangkan, terungkapnya kasus ini berawal dari adanya laporan oleh seorang warga berinisial DL pada tanggal 6 Juni 2023 lalu bahwa anaknya menjadi korban pencabulan oleh seorang laki-laki berinisial MPH (28) warga Banjarmasin.
Berdasarkan laporan tersebut, petugas dari Dit Reskrimsus Polda Kalsel bergerak cepat mengamankan tersangka MPH di Jalan Martapura Lama Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Rabu 14 Juni 2023.
Tersangka yang merupakan seorang oknum tenaga pendidik / guru honorer melakukan aksinya itu sejak bulan Agustus 2022 s/d Mei 2023.
Pelaku beraksi di dua lokasi berbeda, yakni Komplek Timur Perdana Jalan Veteran Banjarmasin dan Jalan Martapura Lama Komplek Bumi Banua Indah Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.
Dalam kurun waktu tersebut, berdasarkan pengakuan tersangka sudah ada korban sebanyak 6 orang anak dibawah umur, dengan video asusila yang dibuat oleh Korban atas perintah tersangka sebanyak 30 buah video. (pol/win)