ILUSTRASI kekeringan. (Pixabay) |
BANUATODAY.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan saat ini pada awal Juni yaitu ENSO (El Nino Southern Oscillation) mulai menunjukkan kenaikan intensitas El Nino Lemah menuju El Nino Moderat.
Hal itu sesuai dengan perkiraan mereka pada Februari 2023 yang lalu.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono menjelaskan, sekarang mulai terlihat kenaikan intensitas El Nino Lemah menjadi moderat dengan nilai indeks sebesar 0.99.
Jadi hal itu menunjukkan bila mulai terjadi gangguan iklim dari Samudera Pasifik.
"Fenomena El Nino diprediksi akan berlangsung setidaknya hingga akhir tahun 2023," ujarnya, Selasa (20/6/2023).
BACA JUGA : 11 Produk UMKM Warga Kabupaten Banjar Masuk Indomaret Citraland
Menurut catatan iklim masa lalu, secara umum El Nino bakal menyebabkan iklim lebih kering di Indonesia, terutama pada periode Juni hingga Oktober 2023.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya pusat tekanan rendah di selatan pulau Jawa sehingga terjadi daerah konvergensi atau perlambatan massa udara di sekitar wilayah pulau Jawa. (pr/win)