KAIN KHAS - Aneka kain khas daerah di Indonesia memikat pengunjung pameran di Korea Selatan. (Dok. BI) |
BANUATODAY.COM, SEOUL - Pada perhelatan “Indonesia Night in Daegu" (14/6) di Kota Daegu, Korea Selatan (Korsel), Bank Indonesia (BI) mengangkat produk UMKM sebagai pusat atensi para hadirin.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mempromosikan Wastra dan menyerahkan tekstil warisan budaya Indonesia sebagai simbol apresiasi kepada para tokoh terkemuka RI dan Korsel.
Promosi direpresentasikan dalam bentuk pameran UMKM binaan BI termasuk wastra yang diaplikasikan menjadi modest fashion ready to wear.
Acara yang merupakan bagian dari kegiatan World Culture Industry Forum (WCIF) ini menjadi ajang promosi perdagangan-investasi termasuk UMKM, kebudayaan dan teknologi Indonesia, sekaligus sebagai selebrasi 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korsel.
Acara tersebut diselenggarakan oleh KBRI Seoul dan bekerja sama dengan BI, Kemenparekraf, WCIF Committee, dan ASEAN Korea Centre (AKC).
Gubernur Perry Warjiyo menyampaikan bahwa jalinan kerja sama Indonesia dan Korsel telah menghasilkan berbagai hal positif di antaranya keuntungan ekonomi (fortune), relasi yang baik (friendship), serta penguatan budaya yang kental, direpresentasikan dalam busana khas (fashion) yang dapat menjadi peluang perdagangan. Indonesia dan Korsel akan tumbuh bersama dalam relasi yang kian erat pada banyak aspek di antaranya bisnis dan pariwisata.
“Wastra bukan sekadar bahan tekstil, namun setiap Tenun dan Songket (jenis Wastra) memiliki karakter yang berbeda. Saya pribadi selalu mengenakan tenun terbaik dari produk UMKM binaan Bank Indonesia pada setiap kesempatan pengambilan keputusan BI termasuk pada konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan," pungkas Gubernur Perry.
Secara simbolis pada Indonesian Night in Daegu yang dihadiri oleh lebih dari 500 tamu ini, BI dan Pemerintah merayakan hubungan Indonesia Korsel melalui diplomasi kebudayaan yang diwujudkan melalui pemberian wastra kepada tokoh terkemuka di kedua negara, di antaranya Duta Besar RI untuk Korsel, Gandi Sulistiyanto beserta Ibu; Gubernur Provinsi Gyeonsang Utara-Korsel, Lee Cheol-woo; Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Angela Tanoesoedibjo; President of WCIF, Lee Jang-woo; Super Producer, Lee Soo-Man; serta Co-Founder dari RANS Entertainment, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Adapun jenis Wastra yang menjadi simbol apresiasi antara lain Cik Mia Songket (Jambi), PutriMas (Bali), Nirmala Songket (Sumsel), CV. IR Kriya Melayu (Sumut), Tenun Sutera Isam Garut (Jabar), Tenun Tinung Rambu (NTT), Annisa Tenun (Sultra), Tenun Tugu Mas (DIY), Tenun Isam (Jabar) dan Tenun Cual Galeri Destiani (Babel).
Adapun pameran UMKM melibatkan 13 UMKM binaan dan mitra BI termasuk UMKM Mitra BI yang tergabung dalam IKRA (Industri Kreatif Syariah).
Selain pada aspek investasi dan budaya, relasi Indonesia dan Korsel diwujudkan dalam kerja sama sistem pembayaran. BI telah membawa kemajuan di bidang sistem pembayaran antar negara yang efisien dalam aplikasi QR Code yang aman dan mudah diakses, dan diperkuat dengan setelmen melalui inisiasi Local Currency Transaction (LCT) yang lahir dari relasi erat antara Indonesia dan Korsel.
Inisiatif itu nantinya akan mempermudah dan mempercepat proses pembayaran antar kedua negara guna efisiensi dan sekaligus mengurangi ketergantungan pada US dollar.
Melengkapi promosi dalam Indonesian Night, terdapat pertemuan dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Korea Selatan.
MES Korsel memiliki program antara lain mendorong sertifikasi halal, mendorong pemerintah Korsel untuk menyediakan fasilitas keagamaan bagi pelajar dan turis muslim, serta mendorong pengembangan industri halal khususnya makanan.
Dalam hal ini BI memberi peluang kolaborasi baik dalam bentuk workshop, fasilitasi pertemuan dengan otoritas halal serta pengembangan halal center di Korea Selatan. (pr/win)