Trending

KPK Ajak Media Bersinergi Kampanyekan 'Hajar Serangan Fajar' Money Politics

 

04072023 - BANUATODAY.COM - Wakil Ketua KPK Alex Marwata.jpg
Wakil Ketua KPK Alex Marwata

BANUATODAY.COM, JAKARTA - Kurang dari lima bulan lagi, Indonesia akan memasuki tahun politik 2024. 

Di saat yang sama, potensi praktik money politic menjelang perhelatan besar tersebut menjadi salah satu tantangan yang perlu diatasi bersama, melalui sinergi dan kolaborasi berbagai elemen bangsa termasuk media massa.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alex Marwata dalam Media Gathering Sosialisasi Pemilu 2024 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama KPK, di Jakarta, Senin (3/7) menyoroti masih banyaknya kepala daerah yang korupsi. 

Salah satu penyebabnya adalah money politics dalam pemilu, yang akhirnya memunculkan sosok pemimpin yang tidak memiliki kapasitas dan integritas.

“Sebuah pertanyaan besar, Kenapa banyak kepala daerah yang korupsi, ternyata biaya politik yang mahal akar masalahnya,” jelas Alex.

Alex menyampaikan bahwa berdasarkan survei Kemendagri dan KPK, biaya alokasi calon kepala daerah/walikota/bupati adalah 20-30 miliar rupiah, dan belum dapat dipastikan menang. Sehingga, terbayang berapa banyak biaya yang harus dilipatgandakan jika ingin menang.

Tak jarang, dana sponsor/vendor daerah setempat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi biaya politik. 

Melalui pendanaan tersebut, calon yang didukung diharapkan dapat menang dan akan mempermudah vendor dalam lelang proyek pembangunan nantinya.

Politik uang termasuk pelanggaran dalam pilkada. Dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, pasangan calon yang melakukan politik uang bisa mendapat sanksi administratif sampai pidana. 

Karenanya, seluruh pihak harus mampu dengan tegas menolak adanya praktik politik uang yang sejatinya merusak iklim dan sistem demokrasi bangsa Indonesia.

Terkait upaya pemberantasan korupsi, Alex juga menyoroti tentang peran strategis media di Indonesia. 

Fokus media atas kinerja KPK diharapkan tak semata tentang penindakan khususnya OTT, melainkan juga tentang tugas KPK lainnya. 

KPK juga berharap media dapat terus berperan aktif menggencarkan upaya pendidikan antikorupsi bagi masyarakat, terutama jelang pemilu mendatang.

“Mewakili KPK dan Kemenkominfo, mari kita sukseskan pemilu berintegritas dan menggandeng masyarakat untuk memilih calon yang berintegritas dan memiliki kapasitas. Bersama kita kampanyekan pemilu Hajar Serangan Fajar,” ajak Alex. (pr/enw)


Lebih baru Lebih lama