GERBANG - Pintu gerbang Tahura Sultan Adam, yang akan menjadi lokasi sub camp Kemah Bela Negara 2023. Dok. Diskominfo MC Kalsel.jpeg |
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah memantapkan kesiapan sub camp Kemah Bela Negara Nasional pada 10 hingga 16 Juli mendatang.
“Dishut Provinsi Kalsel, termasuk Tahura Sultan Adam, Balai Perbenihan Tanaman Hutan dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) se-Kalsel itu setiap harinya terus melakukan kegiatan gotong royong pembersihan di lokasi Tahura Sultan Adam agar para peserta bisa senang melihat objek wisatanya dan menikmati indahnya pemandangan perbukitan,” ucap Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, Selasa (4/7/2023).
Disampaikan Fathimatuzzahra, pihaknya juga telah membuat jadwal piket Polhut untuk pengamanan tim peserta, membuka jalur untuk perpindahan peserta dari tirai hujan menuju hutan ulin seberang workshop.
Kemudian, mengikuti setiap kegiatan peserta mulai dari kedatangan sampai kepulangan dari Tahura Sultan Adam.
Menyediakan konsumsi satu malam, mengadakan patroli jalur untuk mengamankan peserta dan menyediakan air minum pada pos-pos tertentu sepanjang jalur Tengger Tahura Sultan Adam hingga menuju ke bawah.
Selanjutnya, menyediakan petugas di sepanjang jalur untuk memastikan keamanan jalur mobil peserta Kemah Bela Negara.
“Tidak hanya itu, Dishut bersama Disbunnak Provinsi Kalsel ikut serta memfasilitasi dengan menyediakan dua mobil hiace dan dua innova bagi para peserta Kemah Bela Negara dari DKI Jakarta,” tutur Fathimatuzzahra.
Sementara itu, Kepala Tahura Sultan Adam, Ainun Jariah menyampaikan, peserta yang berumur 11 hingga 15 tahun akan datang pada 10 dan 11 Juli 2023 dan peserta putri akan melakukan moving camp dari Tahura menuju puncak Tengger Tahura Sultan Adam melalui jalan Pangeran Suryanata dengan jarak tempuh sekitar 13,9 Km.
Peserta putra akan melakukan olahraga permainan tradisional, seperti Enggrang, Terompah Panjang, Gebuk Bantal, Tarik tambang, Balogo, Sumpitan, Panahan Tradisional, Lari Balok, Hadang dan Ketapel.
“Kemudian, pada 12 Juli giliran peserta putra akan moving camp dengan rute yang sama dengan waktu sekitar 27 menit dan untuk arah turun menempuh jarak 4,78 Km dari Puncak Tengger Tahura Sultan Adam menunju Sub Camp via Bukit Tirai Hujan serta istirahat peserta diperkirakan sekitar dua jam. Para peserta Kemah Bela Negara juga akan melakukan penanaman mangrove di lokasi Tahura Sultan Adam,” ungkap Ainun.
Diutarakan Ainun, dari kegiatan Kemah Bela Negara Nasional ini Tahura Sultan Adam bisa lebih dikenal masyarakat luas sehingga dapat menarik minat wisatawan luar daerah dan meningkatan pendapatan asli daerah.
“Kita tahu banyak spot yang bisa dilihat disini, tidak hanya potensi wisata tetapi Tahura Sultan Adam memiliki kawasan pelestarian alam berupa hutan konservasi dan perlindungan flora dan fauna,” kata Ainun. (pem/enw)