DISKUSI - Kegiatan Media Update Insan Pers se-Kalimantan yang digelar oleh OJK Regional 9 Kalimantan di Surabaya. |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN- Posisi Direktur Utama Bank Kalsel kini telah di isi oleh pejabat definitif. Fachruddin akhirnya belum lama tadi diamanahkan oleh pemegang saham untuk bisa mengemban amanah tersebut sampai dengan tahun 2028 mendatang.
Terkait hal ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Wilayah Kalimantan Darmansyah mengapresiasinya. Dirinya pun optimis dengan sudah ditetapkannya Direktur Utama definitif di Bank Kalsel maka tentunya akan membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu mudah melakukan berbagai akselerasi dalam rangka mencapai berbagai hal yang sudah ditargetkan.
"Salah satunya adalah pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang harus dipenuhi oleh Bank Kalsel sebesar Rp3 Triliun pada tahun 2024 mendatang," ungkap Darmansyah disela kegiatan Media Update Insan Pers se-Kalimantan, Kamis (6/07) lalu di Surabaya.
Dirinya mengatakan sejauh ini progres pemenuhan MIM dari Bank Kalsel masih berjalan secara on the track. Bahkan dirinya pun optimis MIM ini bisa dipenuhi sebelum akhir tahun 2024 mendatang.
"Bank Kalsel ini kan sama seperti Bank Kalteng yang MIMnya masih dibawah Rp3 Triliun. Memang ini harus kerja keras untuk melakukan koordinasi dengan pemegang saham, tapi saya melihat Fachruddin mampu melakukannya," tegasnya.
Selain masalah MIM, dirinya pun juga menitipkan pengembangan digital banking di Bank Kalsel kepada Fachruddin agar tidak kalah bersaing dengan perbankan lainnya, baik di tingkat lokal hingga nasional.
Baginya digital banking ini sudah menjadi sebuah keniscayaan yang harus terus dilakukan pengembangan oleh Bank Kalsel, agar memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan.
"Lalu bagi perusahaan digital banking sangat diperlukan agar membuat perusahaan semakin efesien dan bisa menggarap berbagai pasar yang lebih luas kedepannya," tukasnya. (naz/fsl)