Trending

Penanganan Demam Berdarah di Banjarmasin Dilakukan Secara Kolaborasi

 

KOLABORASI - Penanganan demam berdarah dilakukan dengan kolaborasi 

BANUATODAY.COM,BANJARMASIN - Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin memperingati Asean Dengue Day (ADD) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak, di Halaman Mesjid Al Hijrah, Jalan Padat Karya Blok Mutiara 4, Senin (03/07)

Kegiatan tersebut dicanangkan langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Machli Riyadi, Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Camat Banjarmasin Utara,  Lurah se-Banjarmasin Utara dan perwakilan Kepala Puskesmas se-Kota Banjarmasin.

Ikhsan mengungkapkan, Peringatan Asean Dengue Day tahun 2023 itu menjadi momen yang sangat penting bagi kota Banjarmasin. Karena menurutnya, Banjarmasin merupakan salah satu wilayah endemik untuk demam berdarah melihat karakteristik wilayah terdiri dari rawa dan lahan basah.

"kemudian juga untuk saat ini mungkin musim susah ditebak, saat ini memang musim hujan jadi dengan 10 hari masa berkembang biak itu harus waspadai dengan perkembangan nyamuk demam berdarah ini," ucapnya.

Ikhsan menegaskan dalam kegiatan itu pula, masyarakat setempat didorong, agar tidak hanya dari pemerintah, Dinas Kesehatan yang gencar melakukan pencegahan, namun juga masyarakat melakukan pemantauan mandiri baik itu berkenaan dengan jentik dirumah masing-masing maupun genangan-genangan yang bisa menimbulkan perkembangbiakan dari nyamuk tersebut.

"Untuk kasus ini di Banjarmasin lumayan nih, ada yang sampai meninggal, Sudah disampaikan oleh kepala Dinas Kesehatan bahwa untuk tahun ini kita ada 65 kasus dan khusus untuk Sungai Andai sendiri ada 10 kasus, tapi jangan melihat dari 65 atau 10 kasus, kita harus melihat demam berdarah ini, walaupun hanya 5 kasus, potensi untuk penyebab kematian sangat tinggi 10 hari tidak tertangani atau 1 minggu bisa menyebabkan kematian," ujarnya.

Oleh karena itu kata Ikhsan penting kiranya menjadikan sebuah peringatan bersama, "10 kasus ini hanya dari Sungai Andai, belum dari daerah lain maka dari itu peran serta masyarakat, pemerintah, kawan-kawan yang lain tadi juga disampaikan, PKK, para lurah dan segenapnya itu melakukan gotong royong," pesan Ikhsan.

Ditanya terkait pemantauan langsung kondisi rumah terhadap jentik-jentik. Ikhsan menjawab beberapa masyarakat sudah melakukan pola 3M, ada yang menguras bak mandi secara rutin kemudian bak mandi ditutup, kaleng yang tidak terpakai dikubur, kemudian plastik yang tidak terpakai dikumpulkan, sehingga potensi nyamuk demam berdarah digenangan air yang bersih bisa diantisipasi.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan mengungkapkan gerakan dalam kegiatan itu dilakukan secara masif. "Mudah mudahan kesadaran masyarakat semakin meningkat angka demam berdarah bisa ditekan. Karena 3 bulan kedepankan kita memasuki musim el nino yang panasnya memang sampai bulan Agustus itu dan disitu akan lebih menguatkan untuk nyamuk itu berkembang biak," ungkapnya.

Ramadhan melanjutkan, oleh sebab itu gerakan tersebut dilaksanakan untuk di antisipasi sebenarnya. Karena dari tahun kemarin sudah cukup tinggi, Ia memaparkan tahun kemarin 64 kasus dalam setahun, sementara ini 6 bulan sudah 65 kasus.

"Nah itulah kenapa kita dari Dinas Kesehatan memperingati ini supaya bisa bergerak sama - sama untuk tokoh masyarakat, ,warga, RT. Masing masing lah satu rumah jumantik. upaya yang dilakukan seperti apa. Upaya nya tetap promkes, memberikan edukasi, menggerakkan rekan - rekan kader jumantik di masing - masing kelurahan ada sekitar 20 nah itulah yang menggerakkan mereka nanti untuk masyarakat gedor gedor gedor mengedukasi," tutupnya.(Naz/fsl)

Lebih baru Lebih lama