UDARA - Pemantauan udara karhutla yang dilakukan Kapolda Kalsel menggunakan helikopter.. (Bidhuma Polda Kalsel) |
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akhir-akhir marak terjadi di wilayah Kalimantan Selatan.
Hal ini mendapat perhatian Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Kapolda Kalsel), Irjen Pol Andi Rian Djajadi SIK MH.
Untuk mengantisipasi bencana karhutla, Polda membangun posko karhutla, terutama di daerah rawan.
“Posko nantinya ditempatkan personel Polri, TNI, Manggala Agni, BPBD, dan elemen masyarakat,” kata Kapolda Andi Rian Djajadi, Jumat (28/07/2023), melalui siaran pers Bidhumas Polda Kalsel.
Dikatakan Kapolda, enam daerah dari 13 kabupaten/kota di Kalsel kini siaga karhutla, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tanah Laut.
Untuk memantau situasi karhutla di Kalsel, Kapolda Andi Rian bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman, Mayjen TNI Tri Budi Utomo, sudah melakukan patroli menggunakan helikopter di Banjarbaru, Bati-Bati, dan Kurau di Tanah Laut serta Martapura Barat, Banjar.
"Hasil hasil pemantauan udara, mayoritas lahan terbakar sulit dijangkau Tim Satgas Darat, tak ada akses darat menuju titik kebakaran," ujar Kapolda.
Kapolda mengharapkan, BNPB memberikan penambahan sarana pemadaman udara berupa helikopter water bombing.
Saat ini ada empat helikopter telah dioperasikan terdiri, masing-masing dua unit untuk patroli dan water bombing.
Kapolda mengungkapkan, pihaknya menerima informasi rencana penambahan satu helikopter untuk penanggulangan karhutla di Kalsel. "Semoga saja segera direalisasikan, mengingatkan karhutla saat ini makin sering terjadi," kata dia.
Kapolda juga menegaskan, akan melakukan tindakan hukum tegas jika terindikasi ada unsur kesengajaan dalam pembakaran lahan atau terjadi pembiaran terhadap lahan terbakar. (hms/win)