PERWAKILAN - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel), Wahyu Pratomo (Istimewa) |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel), Wahyu Pratomo memberikan perhatian lebih pada komoditas beras, hal ini disampaikan di sela Higt Level Meeting (HLM) Rapat Koordinasi TPID se-Kalsel di salah satu hotel di Banjarmasin, Senin (18/09/2023).
“Kenaikan harga beras dunia terjadi karena berbagai faktor, utamanya perubahan iklim dan kebijakan proteksionisme negara-negara di dunia untuk menjaga ketahanan pangan di masing-masing negara, termasuk India, produsen utama beras dunia, yang telah melarang ekspor beras sejak Juli 2023,” ungkap Wahyu.
Menurutnya, meski berangsur terkendali, inflasi beras di Kalsel pada Agustus 2023 masih tercatat tinggi yakni sebesar 21,7 persen year on year (yoy).
Untuk itu, Wahyu menekankan urgensi TPID se-Kalsel untuk terapkan lima langkah pengendalian inflasi.
Pertama, mengoptimalisasi APBD melalui intervensi pasar, operasi pasar, ataupun pasar murah. Kedua, penguatan sarana dan prasarana pertanian guna tingkatkan produktivitas pangan.
Ketiga, memperkuat kebijakan pengendalian inflasi daerah lewat data stok dan neraca pangan serta implementasi KAD.
Keempat, memperkuat infrastuktur dan rantai pasok untuk distribusi barang dan jasa, termasuk optimalisasi peran BUMD Pangan.
Terakhir memperkuat koordinasi, komunikasi, dan sinergi pengendalian inflasi guna menjaga ekspektasi inflasi masyarakat.
Wahyu juga meyakini, dengan berbagai upaya tadi, inflasi gabungan 3 kota Indeks harga Konsumen (IHK) di Kalsel pada sisa tahun 2023 tetap terkendali pada titik tengah tengah sasaran target 3,0±1 persen (yoy).
Wahyu juga menegaskan BI dan Pemprov Kalsel akan terus bersinergi dalam kerangka TPID untuk menjaga inflasi Kalsel berada pada kisaran sasaran 2,5±1 persen (yoy) pada tahun 2024.
Pada kesempatan yang sama, Kepala KPw BI Kalsel ini juga mengapresiasi capaian yang diraih TPID se-Kalsel pada Rakornas Pengendalian Inflasi 2023 yaitu, TPID Kalsel sebagai TPID Provinsi Berkinerja Terbaik, TPID Tabalong sebagai Nominasi TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik, dan TPID Hulu Sungai Selatan sebagai Nominasi TPID Kabupaten/Kota Berprestasi; seluruhnya di kawasan Kalimantan.
HLM TPID se-Kalsel juga menghadirkan Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional, Budi Wuryanto, sebagai narasumber yang memaparkan strategi menjaga stabilisasi harga dan ketahanan pangan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Kalsel, Bupati/Walikota se-Kalsel, Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah se-Kalsel, dan segenap pengurus dan anggota TPID se-Kalsel. (adp/win)