Trending

Karhutla di Kalsel Marak, Pemda Diminta Perhatikan Unit Penanggulangan Bencana Swadaya

30092023 -BANUATODAY.COM - Tim BPBD Kabupaten Banjar memadamkan kebakaran lahan. Istimewa.jpeg
PEMADAMAN - Tim BPBD Kabupaten Banjar memadamkan kebakaran lahan (Istimewa)


BANUATODAY.COM, BANJARMASIN  - Makin maraknya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan (Kalsel) akhir-akhir ini tak hanya berdampak pada kualitas udara yang belakangan disebut lebih buruk dari Jakarta.

Karhutla juga berimbas pada beban kerja Unit Penanggulangan Bencana Swadaya (UPBS) yang turut meningkat. 

Lembaga berbasis relawan ini kontribusinya sangat besar dalam usaha menekan angka kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Firman Yusi, SP, Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) sudah seharusnya berterimakasih dan mengapresiasi kontribusi UPBS.

“Saat ini kita berada di musim kemarau yang cukup kering, sehingga kasus kebakaran, tak hanya pemukiman namun juga hutan dan lahan mengalami peningkatan. Pemerintah tidak bisa menangani kondisi ini sendirian, di lapangan kita semua sudah merasakan betapa peran unit-unit swadaya ini besar artinya,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Anggota DPRD Kalsel dari Daerah Pemilihan Kalsel 5 (Tabalong, HSU dan Balangan) ini berharap agar pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk memperhatikan kondisi mereka.

“Saya dapat informasi tidak sedikit unit penanggulangan bencana swadaya yang sekarang mulai menghadapi kesulitan operasional karena maraknya kebakaran, baik pemukiman maupun hutan dan lahan. Karena mereka hadir atas inisiatif warga dan berbasis relawan, operasionalnya selama ini mengandalkan dana swadaya, ada yang didapat dari donasi warga, bahkan tak jarang menggunakan dana dari kocek para pendiri dan pengurusnya,” lanjutnya.

Firman menyampaikan himbauan agar pemerintah memberikan perhatian khusus kepada unit swadaya ini selama karhutla marak seperti sekarang.

“Pemerintah Daerah pasti punya dana penanggulangan bencana, baik yg sudah dialokasikan di BPBD maupun berbentuk BTT (Belanja Tidak Terduga), bahkan sangat memungkinkan untuk pemerintah daerah menggalang dukungan badan-badan usaha swasta melalui CSR-nya,” lanjutnya.

“Dalam kondisi sekarang, sahabat relawan kita sedang fokus untuk bahu-membahu mengatasi bencana tanpa sempat memikirkan operasionalnya, disinilah perlu segera pemerintah memfasilitasi mereka. Jangan lupakan juga dukungan perlindungan keselamatan selama para sahabat relawan ini bekerja,” pungkasnya. (par/win)

Lebih baru Lebih lama