PATTIMURA - Kegiatan KPU Goes To Campus, School dan Pesanthren, yang dilaksanakan KPU RI di Universitas Pattimura dan IAIN Ambon, Senin dan Selasa. Humas.png |
BANUATODAY.COM, AMBON - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berusaha meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu Tahun 2024.
Salah satu upaya itu, melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada masyarakat melalui kegiatan KPU Goes to Campus, School dan Pesantren.
KPU Goes to Campus, School dan Pesantren untuk pertama kalinya digelar di Kota Ambon, yakni di Universitas Pattimura dan IAIN Ambon, Senin-Selasa (11-12/09/2023).
Menurut August Mellaz, Ketua Divisi Sosilisasi dan Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU RI, dengan kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.
“Salah satu basis pemilih yang perlu mendapat perhatian besar adalah pemilih pemula dan pemilih muda (Generasi Milenial dan Z). Mereka dapat direpresentasikan dari partisipasi mahasiswa, siswa, dan santri. Jumlah pemilih muda sekitar 115 juta orang atau 56,45% dari total jumlah pemilih pada Pemilu Tahun 2024,” Mellaz mengungkap alasan digelarnya acara.
Sebagai informasi, KPU Goes to Campus, School dan Pesantren akan digelar di 9 provinsi yang berdasarkan data partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 masuk dalam kategori rendah, yakni Maluku, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Pesantren dimaksud adalah pendidikan keagamaan yang memiliki asrama/pondok, sehingga tidak terbatas pada pesantren yang berbasis agama Islam saja melainkan agama lainnya juga
Sedangkan 3 provinsi lain, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dipilih berdasar partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 cukup tinggi dan memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbanyak di Indonesia.
Untuk menarik pemilih muda, kegiatan ini dikemas dengan format talkshow menghadirkan narasumber Anggota KPU, akademisi dari universitas dan influencer muda serta dipandu oleh host lokal terbaik.
Tidak lupa penampilan pentas seni budaya atau panggung hiburan, seperti pentas seni musik modern, tradisional maupun religi diselingi kuis kepemiluan, berupa tanya jawab seputar kepemiluan.
“Kegiatan ini setidaknya mengundang sebanyak 200 orang peserta, berasal dari pemilih pemula, pemilih muda dan pemilih perempuan. Mereka diharapkan bisa menjadi "influencer" yang akan mengajak teman atau komunitas untuk datang dan 'nyoblos' pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang," lanjut Mellaz.
Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, SH., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa KPU Goes to Campus adalah kegiatan yang penting dengan tujuan memberikan pemahaman melalui pendidikan politik bagi generasi muda.
“Generasi muda sebagai warga negara harus mengetahui hak dan kewajiban dalam kehidupan berdemokrasi, mereka harus didorong untuk menjadi duta-duta demokrasi, artinya mengajak keluarga dan masyarakat supaya berpartisipasi penuh dalam proses pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, bagaimana pesta demokrasi harus dihadirkan dengan penuh sukacita,” kata Saptenno.
Acara dilanjutkan dengan talkshow yang dipandu oleh Moderator, Dr. Jemmy Pietersz. Narasumber pertama, Almudatsir Z. Sangadji, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Provinsi Maluku mengajak mahasiswa untuk memastikan mereka telah terdaftar sebagai Pemilih, dalam Pemilu 2024 dan menjelaskan terkait prosedur pindah memilih.
“Sebagai penyelenggara pemilu, tentu saja yang kami dorong adalah sikap kritis mahasiswa. Sikap kritis ini bisa didorong secara positif sebagai sikap untuk terlibat dalam pemilu, karena ada kecenderungan jangan sampai sikap kritis justru tidak mendorong angka partisipasi pemilih, tetapi justru dia mengagitasi orang untuk tidak memilih,” kata Almudatsir.
Narasumber lain, akademisi Universitas Gajah Mada, Dr. Mada Sukmajati memulai paparan dengan melontarkan pertanyaan kepada mahasiswa mengapa kaum muda harus terlibat dalam Pemilu 2024?
Menurut Mada, partisipasi bukan sekadar pada kuantitas atau partisipasi yang dimobilisasi, tetapi lebih kepada kualitas.
Menurut Mada, generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Tidak ada generasi penerus bangsa selain kaum muda.
“Momentum pemilu menjadi sangat berharga untuk melakukan perbaikan yang lebih baik dari sisi generasi muda. Generasi muda identik dengan transformasi, perubahan, dan perbaikan sehingga menjadi penting partisipasi kaum muda dalam Pemilu 2024,” tegas Mada.
Mada melanjutkan, kepada siapa lagi kita berharap kecuali pada partisipasi generasi muda.
Dikatakannya, bangsa ini tidak akan berjalan lebih baik lagi ke depan, jika generasi muda tidak berpartisipasi dan apatis, tidak mau berpartisipasi pada pemilu yang momentumnya hanya 5 tahun sekali.
Untuk meminimalisir dampak negatif ini, maka di sinilah pentingnya partisipasi generasi muda.
Narasumber terakhir, akademisi Universitas Pattimura, Prof. Dr. Jantje Tjiptabudy mengatakan, KPU bisa memanfaatkan Generasi Z sebagai mata, telinga, dan mulutnagar Pemilu 2024 semakin smart.
KPU dapat membuat grup-grup yang anggotanya adalah Generasi Z, salah satunya untuk menangkal hoaks dan ujaran kebencian yang marak di linimasa media sosial.
“Generasi Z adalah generasi adalah generasi yang paham dunia maya dan paham betul tentang IT. Selain itu idealismenya masih tinggi, belum terpengaruh banyak hal, masih militan tidak takut siapapun, jadi bisa menjadi penyampai informasi di grup-grup yang dibentuk KPU tadi,” kata Prof Jantje.
Talkshow ini juga menghadirkan bintang tamu, social media influencer Husniati Utami. Dia mengajak peserta melakukan simulasi dengan mengecek apakah nama mereka sudah masuk dalam DPT melalui aplikasi cekdptonline.kpu.go.id
Acara KPU Goes to Campus, School dan Pesantren juga menyediakan Booth Swafoto yang akan melayani cek DPT melalui laman website cekdptonline.kpu.go.id dan area permainan tentang pengetahuan Kepemiluan. Peserta yang hadir bisa mengikuti permainan ini.
Acara tampak semarak dengan lomba upload keseruan mengikuti acara. Peserta mengupload caption/foto/video dan menautkan ke media sosial KPU RI di akun media sosial masing-masing. Lomba ini terbuka untuk seluruh peserta dan pemenang akan diumumkan di akhir acara. Salah satu kategori pemenang adalah yang mendapatkan jumlah viewer atau like terbanyak. (pr/win)