Trending

Transaksi Bazar UMKM PLN Bersama BUMN Tertinggi Sepanjang Sejarah

FESYEN - Booth kategori Fesyen di Bazar UMKM untuk Indonesia periode September yang diadakan oleh Kementerian BUMN bersama PLN dan Peruri di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta dipenuhi pengunjung (23/9) (DOK.PT PLN (Persero))


BANUATODAY.COM, JAKARTA - Bazar UMKM untuk Indonesia edisi September mencatatkan jumlah rekor transaksi terbesar yaitu lebih dari Rp2,3 miliar dengan 1.387 transaksi.

Bazar bulanan yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang kali ini berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan Perum Peruri disambut antusias oleh masyarakat.

Bahkan, bazar edisi September ini juga berbuah manis bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terlibat.

Kategori Makanan dan Minuman menjadi kategori dengan jumlah order tertinggi yaitu mencapai 783 transaksi.

Sementara Kategori Kecantikan dan Kebugaran menjadi kategori dengan nilai transaksi tertinggi yaitu lebih dari Rp 624 juta.

Tak hanya mencatatkan rekor transaksi terbesar, Bazar edisi September ini juga memecahkan rekor jumlah peserta UMKM Bazar terbanyak sepanjang Bazar bulanan ini berlangsung.

Total sebanyak 270 UMKM ikut serta, dengan rincian sebanyak 48 UMKM bergerak di bidang fesyen, 15 UMKM bidang kecantikan dan kebugaran, 41 UMKM bidang kriya, 91 UMKM bidang kuliner, 75 UMKM bidang barang dan jasa.

Dari total UMKM yang ikut serta, sebanyak 161 UMKM hadir secara langsung di pusat perbelanjaan Sarinah, dan 109 UMKM lainnya melalui platform PaDi UMKM yang dapat diunduh lewat Appstore maupun Playstore.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengaku bersyukur atas antusias masyarakat yang melakukan pembelian, baik yang langsung di pusat perbelanjaan Sarinah maupun yang melalui aplikasi PaDi UMKM.

"Antusiasme masyarakat luar biasa. Produk yang dijual banyak yang laku terjual. Ini menunjukkan Bazar UMKM untuk Indonesia edisi September ini dapat menjadi wadah untuk mempertemukan UMKM Indonesia dengan masyarakat sebagai pembeli," ucap Darmawan.

Menurut Darmawan, ini juga tidak lepas dari transformasi pengelolaan UMKM yang dilakukan PLN. Dulu pengelolaan UMKM di PLN belum terorganisir. (pr/win)

Lebih baru Lebih lama