ILUSTRASI - Bank BRI (net) |
BANUATODAY.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menyambut baik langkah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang melakukan penghapusan kredit macet UMKM terdampak Covid-19.
Ia mengatakan langkah tersebut akan memberikan dampak yang cukup signifikan.
"Saya kira patut diapresiasi langkah BRI tersebut karena bakal ada dampak positif yang cukup signifikan. Pertama, UMKM yang kesulitan bisa bangkit kembali karena adanya relaksasi kebijakan itu. Kedua, perekonomian di bawah akan terus berdenyut," katanya dikutip Sernin (30/10/2023).
Menurut dia, adanya kebijakan hapus kredit UMKM terdampak Covid-19 akan membawa dampak positif bagi UMKM.
Penghapusan kredit UMKM juga dinilai merupakan wujud menciptakan kepastian hukum bagi para pelaku usaha menengah ke bawah.
Hal ini agar UMKM dapat melakukan kegiatan usahanya dengan lebih fokus sehingga dapat terus tumbuh dan berkembang.
"Hapus kredit UMKM terdampak Covid-19 saya kira cukup konkret. Karena dari total pelaku UMKM yang puluhan juta itu tidak semuanya memiliki kekuatan kapital yang kuat dan perlu didukung oleh negara apalagi dihantam pandemi covid-19 kemarin jelas banyak yang terpukul UMKM kita. Jadi sudah tepat BRI keluarkan kebijakan itu," tuturnya.
Untuk itu, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut disertai dengan validasi data yang ketat. Sehingga data yang ada dapat dipertanggungjawabkan dengan baik kepada publik.
"Validasi datanya harus ketat jangan sampai ada data siluman yang lolos tanpa verifikasi yang memadai. Ini penting mengingat setiap kebijakan mesti dipertanggungjawabkan secara transparan kepada publik. Apalagi angka hapus kreditnya cukup besar," ujarnya.
Lebih lanjut, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengatakan keberpihakan terhadap para pelaku UMKM juga selaras dengan spirit ekonomi Pancasila yang menitikberatkan pada aspek kegotongroyongan.
Setidaknya gagasan itu mengandung tiga hal fundamental. Pertama, adanya keberpihakan pada rakyat kecil, kedua, ekonomi yang berdikari dan ketiga, ekonomi yang dibangun dengan semangat gotong royong," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam acara "Ngopi BUMN", Kamis (26/10/2023) Dirut BRI Sunarso mengatakan, pihaknya telah menghapus kredit macet UMKM terdampak pandemi Covid-19 sebesar Rp24 triliun.
Sunarso menambahkan, guna keperluan tersebut, pihaknya memutuskan margin atau keuntungan BRI yang besar tidak semuanya diambil menjadi laba.
"Cadangan kita memang sekarang menjadi 228 persen, itu masih lebih dari cukup. Kenapa turun dari 260? Ya untuk biaya penghapusan kredit macet terhadap UMKM Rp24 triliun. Tanpa minta satu sen pun ke Pak Arya Sinulingga (Kementerian BUMN)," ujar Sunarso. (Par/Niz)