Trending

Aplikasi 'Dikayuh Baimbai' Kota Banjamasin Raih Bhumandala Award

TROFI - Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor menerima trofi Bhumandala Award.png


BANUATODAY.COM, BALI - Inovasi untuk pengetasan kawasan kumuh yang telah dilakukanPemko Banjarmasin mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

Sebuah Penghargaan dari Badan Informasi Geospasial, Bhumandala Award kategori Rajata, 2023, akhirnya resmi diserahkan ke Pemko Banjarmasin.

Penghargaan dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang diserahkan Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial, Ibnu Sofyan, diterima Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Arifin Noor, di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (06/11).

Inovasi yang berhasil membawa harum nama kota berjuluk seribu sungai itu bernama, aplikasi untuk penanganan Permasalahan Pemukiman Kumuh (Dikayuh Baimbai).

Inovasi ini dijalankan Pemko Banjarmasin agar proses verifikasi pelaporan dan penyusunan terkait usulan penanganan kawasan kumuh bisa lebih cepat penyelesaiannya.

Untuk diketahui, tahun 2022 lalu, Pemko Banjarmasin juga berhasil mendaatkan penghargaan Bhumandala Ariti (Medali Perunggu) untuk kategori Kota,

Kedua penghargaan yang teah diterima ini membuktikan Pemko Banjarmasin serius dalam memanfaatkan dan mengelola jaringan data Geospasial, sehingga menjadi lebih berkualitas, dalam rangka penataan kota, terutama untuk penanganan kawasan kumuh.

H Arifin Noor, usai menerima penghargaan tersebut mengatakan, untukmendapatkan penghargaan tersebut memang bukan hal mudah, banyak tantangan yang harus dilalui Pemko Banjarmasin.

Namun begitu, terangnya, berkat dedikasi dan kerja keras, semua tantangan untuk mengatasi permasalahan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin berhasil dilalui. “Intinya memang kita harus dapat tantangan-tantangan juga Biar kedepannya kita bisa melakukan inovasi-inovasi lainnya tentang masalah geospasial,” ujarnya.

Memang, akunya, permasalah perkotaan tidak hanya terkait kekumuhan, tetapi ada beberapa permasalahan lain yang juga harus segera dipikirkan pemerintah daerah.

Mudah-mudahan, harapnya, dengan diterimanya penghargaan Bhumandala ini, permasalahan lain dapat segera diatasi. “Jadi mudah- mudahan dengan adanya wawasan -wawasan yang diberikan kepada kita pada malam hari ini, nantinya kita bisa kembangkan untuk wilayah kita di kota Banjarmasin. Sehingga, mudah mudahan kita akan mendapatkan seperti yang lainnya, yakni kategori emas,” pungkasnya.

Kadis PUPR Kota Banjarmasin, menjelaskan, dengan dimanfaatkannya inovasi Kayuh Baimbai ini, proses penanganan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin menjadi lebih cepat penyelesaiannya. 

“Jadi dengan inovasi Kayuh Baimbai ini tentunya akan meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, karena inovasi ini akan mempercepat verifikasi usulan terkait penanganan kawasan kumuh, sehingga dengan adanya inovasi ini akan lebih mempercepat menyelesaikan,” ucapnya.

Keberhasilan mendapatkan penghargaan ini, katanya, akan menjadi pemicu instnasi yang dipimpinnya untuk bisa lebih inovatif lagi dalam penanganan kawasan kumuh di Kota Banjamasin.

Dari informasi terhimpun, dalam dua tahun terakhir, jumlah kawasan kumuh yang ada di Kota Banjarmasin yang awal 510 hektar, kini telah berkurang sekira 130 hektar.

Sehingga saat ini sisa kawasan kumuh yang masih ditangan Pemko Banjarmasin hanya tersisa 380 hektar. Direncanakan, 3 sampai 4 tahun mendatang, sisa kawasan kumuh tersebut bisa dituntaskan. (Pro/Niz)

Lebih baru Lebih lama