Trending

Gubernur BI Sebut Indonesia Memiliki Daya Tahan di Tengah Ekonomi yang Melambat

TAHUNAN - Pertemuan Tahunan Bank Indonesia dihadiri Presiden Joko Widodo, Rabu (29/11). (bank indonesia)

BANUATODAY.COM, JAKARTA - Ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan dan menunjukkan prospek yang baik di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dengan ketidakpastian yang tinggi.

Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 yang digelar secara hybrid di Jakarta, Rabu (29/11).

"Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai kisaran 4,7-5,5% pada 2024 dan akan meningkat 4,8-5,6% pada 2025," kata Perry. 

Inflasi, ujarnya, akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

"Stabilitas eksternal dan sistem keuangan tetap terjaga, dan digitalisasi juga terus berkembang pesat," imbuh Perry. 

Gubernur BI mengingatkan bahwa berbagai tantangan global ke depan yang perlu dicermati mencakup perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan i​nflasi yang lambat, suku bunga negara maju yang lebih tinggi dan lebih lama, kuatnya mata uang dollar, serta pelarian modal dalam jumlah besar dari emerging markets ke negara maju. 

"Untuk itu sinergi sebagai kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia dalam melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi terus diperkuat," tandas Gubernur Bank Indonesia.

Pertemuan ini dihadiri langsung Presiden RI, Joko Widodo.

Presiden dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas sinergi yang telah terbangun sehingga proses pemulihan ekonomi berjalan dengan baik dan perekonomian Indonesia dalam kondisi stabil. 

Ke depan,  Presiden Joko Widodo berpesan pentingnya kita untuk terus optimis namun tetap waspada untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional. 

Untuk menopang momentum perekonomian yang berkelanjutan, strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah merupakan penggerak perekonomian nasional. (Pr/niz)

Lebih baru Lebih lama