BANUATODAY.COM, SLEMAN - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan kaji tiru terkait pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ke Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BBPPM) di Sleman, DIY pada Kamis, (23/11) pagi.
Ketua Komisi I DPRD Prov. Kalsel, Dra. Hj. Rachmah Norlias, selaku pimpinan rombongan kaji banding mengatakan bahwa komisinya sangat konsen untuk mendorong tumbuh kembang BUMDes yang ada di Kalsel, agar potensi setiap desa yang ada dapat tersalurkan dengan baik.
Bukan tanpa alasan, menurut salah satu srikandi wakil rakyat “Rumah Banjar” itu BUMDes memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di desa. Dengan pengembangan yang tepat, Bumdes bisa menjadi pusat ekonomi lokal, serta memajukan potensi ekonomi di tingkat desa.
Dalam pertemuan kaji tiru tersebut, Rachmah mengaku mendapatkan banyak masukan berharga. Di antaranya ialah pentingnya koordinasi yang baik antar pemangku kepentingan.
Aparat desa, kepala desa dan pengelola BUMDes itu sendiri harus bekerja sama dengan dan saling mendukung sesuai perannya.
“Jadi, ada tiga hal yang harus dilakukan demi peningkatan kapasitas dari BUMDes. Pertama, koordinasi dan komitmen antar pengampu kebijakan. Kedua, penguatan kelembagaan. Yang ketiga yaitu inovasi. Masyarakat harus betul tahu apa yang menjadi potensi di desanya,” ujar politisi partai PAN tersebut.
Tantangannya, ujar Rachmah, banyak dari desa yang memiliki potensi tersebut terkendala persoalan modal.
"Karenanya, selaku wakil rakyat dirinya berharap agar perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar desa tersebut untuk mendukung dengan dana CSR yang ada," ujarnya.
Kedatangan rombongan Komisi I DPRD Provinsi Kalsel ini disambut oleh Kepala Bagian TU BBPPM Yogyakarta, Cahyono.
Cahyono mengapresiasi upaya mendorong BUMDes agar lebih maju.
Menurutnya ini merupakan suatu hal yang baik.
Dengan kedatangan wakil rakyat dari Kalsel, dirinya juga mengaku mendapatkan informasi terkait pelaksanaan BUMDes yang ada di Kalsel, mulai dari potensi hingga tantangan yang tengah dirasakan. (Niz/Fsl)