BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Pada periode Oktober 2023 inflasi di Kalimantan Selatan mengalami kenaikan.
Ada 10 komoditas penyumbang andil inflasi pada Oktober di Kalsel, di antaranya beras dan bawang putih.
“Komoditas penyumbang andil inflasi yoy pada Oktober 2023, antara lain beras, rokok kretek filter, emas perhiasan, sewa rumah, upah tukang, nasi dengan lauk, tarif bimbingan belajar, mobil, bawang putih, dan tarif gunting rambut pria,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel), Martin Wibisono, Rabu (1/11/2023).
BPS Kalsel mencatat pada Oktober 2023 terjadi inflasi m-to-m sebesar 0,17 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 118,73 pada Agustus 2023 menjadi 118,94 pada Oktober 2023.
Tingkat inflasi yoy 2,65 persen dan tingkat inflasi ytd sebesar 1,53 persen.
“Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sepuluh indeks kelompok pengeluaran, dengan kenaikan terbesar pada kelompokperawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,40 persen; rekreasi, olahraga dan budaya 5,60 persen; kelompok pendidikan 4,97 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,68 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 3,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,62 persen; kelompok penyediaan makanan, minuman dan restoran sebesar 1,09 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,96 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,78 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Rabu (1/11/2023).
Komoditas yang memberi andil terbesar inflasi yoy Oktober 2023, antara lain beras, rokok kretek filter, emas perhiasan, sewa rumah, upah tukang, nasi dengan lauk, tarif bimbingan belajar, mobil, bawang putih, dan tarif gunting rambut pria.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy adalah angkutan udara, mangga, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, ikan selangat, ikan gabus, daging ayam ras, cabai merah, pepaya dan televisi berwarna.
Pada Oktober 2023 dari 11 kelompok pengeluaran, 9 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi yoy; dan 2 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi yoy. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar, yaitu : kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,65 persen; kelompok perumahan, air, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,83 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen; kelompok transportasi sebesar 0,30 persen; kelompok perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen. (Pr/Win)