Trending

Terima DIPA dan TKD 2024 dari Presiden, Paman Birin: Manfaatkan Anggaran Transparan, Akuntabilitas dan Tepat Sasaran

VIRTUAL - Paman Birin mengikuti penyerahan DIPA - TKD 2024 dari Presiden Joko Widodo secara virtual. (adpim kalsel)

BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor atau Paman Birin menerima Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD)Tahun Anggaran 2024 dari Presiden Joko Widodo secara digital di Jakarta pada Rabu (29/11).

Paman Birin mengucapkan terima karena telah meyerahkan DIPA dan TKDD lebih awal sehingga pelaksanaan pembangunan tahun 2024 bisa dipercepat.

Menurut Paman Birin, pihaknya akan menggunakan anggaran yang diberikan dengan transparan, akuntabilitas dan tepat sasaran sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Di sisi lain, Paman Birin juga terus berusaha meningkatkan perekonomian dengan program hilirisasi industri

dan membuka pintu selebar lebarnya kepada investor.

Selain itu, Pemprov Kalsel juga sedang berusaha meningkatkan sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata Kalsel tidak kalah dengan daerah lainya. Terlebih lagi, Kalsel saat ini terus mempromosikan Geopark Meratus.

Sementara itu, dalam amanatnya Presiden Jokowi meminta menteri, pimpinan lembaga serta kepala daerah tak membuka celah penyalahgunaan anggaran.

“Kedepankan transparansi dan akuntabilitas. Jangan membuka celah sedikit pun untuk penyalahgunaan anggaran, berkaitan dengan korupsi apalagi, tutup celah itu,” kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi TKD tahun 2024 berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Biasanya, DIPA dan buku daftar alokasi TKD diserahkan secara manual menggunakan buku.

“Ini sudah tidak ada penyerahan lagi kayak dulu-dulu diserahin. Nanti semuanya proses sudah digital dan yang hadir di sini tidak saya serahkan satu buku. Biasanya berpuluh-puluh tahun seperti itu, mulai hari ini tidak pakai penyerahan itu,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan agar pimpinan tinggi kementerian/lembaga negara maupun kepala daerah menggunakan anggaran secara disiplin dan teliti, serta tepat sasaran. 

Hal ini mengingat situasi global masih penuh dengan ketidakpastian.

Geopolitik juga tidak semakin baik, justru semakin memanas. Kemudian, dampak perubahan iklim semakin nyata dan potensi krisis maupun potensi resesi semakin menguat.

“Saya ingin mengingatkan kepada semuanya kita harus terus waspada, hati-hati, waspada,” ucap dia.

Jokowi berpesan, bahwa ia ingin agar APBN dicairkan dengan disiplin, teliti dan tepat sasaran.

“Ke depankan transparansi dan akuntabilitas jangan membuka celah sedikitpun untuk penyalahgunaan anggaran berkaitan dengan korupsi,” ungkap Presiden Jokowi.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menginginkan untuk tidak ada persoalan berulang setiap tahun terkait dengan anggaran tersebut. Di mana realisasi tidak menumpuk pada akhir tahun.

“Eksekusi segera mungkin jadi bolak balik saya sampaikan Januari segera dimulai realisasi secepatnya. Tadi saya minta info ke Mendagri berapa realisasi sampai saat ini baru 64% daerah, pusat juga 74% ini tinggal tiga minggu,” paparnya.

Jokowi juga mengingatkan antisipasi ketidakpastian melalui automatic adjustment agar APBN menjadi lebih lincah.

“Begitu ada perubahan lincah berubah karena ketidakpastian ini betul-betul mengintai setiap hari minggu bulan. Dan ingat ini duitnya rakyat sehingga fokus pada hasil. Orientasinya hasil,” tegas Presiden Jokowi.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, proses digitalisasi telah dilakukan sejak awal penganggaran sampai proses penandatanganan DIPA. 

Penggunaan sistem elektronik ini memotong proses rumit yang biasanya dijalani.

“Sebelum digitalisasi mengikuti 13 proses yang sangar rumit, saat ini hanya 4 tahap dan menggunakan aplikasi digital Sakti. Kami harapkan DIPA dan daftar TKD segera dapat ditindaklanjuti sehingga APBN 2024 dapat terlaksana segera pada awal tahun,” jelasnya. (Adp/niz)

Lebih baru Lebih lama