Desa-desa tersebut dinilai sukses melakukan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim.
Penyerahan diserahkan Paman Birin melalui Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan drh Suparmi didampingi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana, di gedung Idham Chalid, Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Rabu, (13/12) pagi.
Gubernur Paman Birin melalui Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan drh Suparmi mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan.
Menurut Paman Birin, Proklim, Sasangga Banua dan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Melalui Proklim diharapkan upaya peningkatan ketahanan terhadap dampak negatif perubahan iklim sekaligus pengurangan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan mulai dari masyarakat di tingkat tapak.
Menurut Paman Birin, Pemprov Kalsel juga membangun konsep desa yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim melalui program Desa Sasangga Banua.
Diharapkan tujuan akhir dari program ini yakni perubahan perilaku masyarakat untuk cinta terhadap lingkungan dapat terwujud.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, pemberian penghargaan Proklim salah satu bentuk apresiasi atas aksi nyata masyarakat dalam berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca dan mendorong terwujudnya ketahanan iklim di berbagai bidang kehidungpan di tingkat tapak.
Dikatakan Hanifah, total ada 171 desa/lokasi yang menerima penghargaan Proklim Kalsel tahun 2023. Jumlah tersebut meningkat sebesar 15,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 148 desa/lokasi.
Kepala Desa Mandikapau Barat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar Abdul Basit mengucapkan terima kasih karena wilayahnya saat ini telah menerima penghargaan Proklim Lestari. Proklim Lestasi merupakan level yang paling tinggi.
Menurutnya, Desa Mandikapau Barat saat ini terlihat lebih bersih dan asri karena menggalakan penanaman pohon.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk menjadikan barang bekas menjadi barang yang dapat dimanfaatkan dan benilai ekonomi.
“Kita mengajak masyarakat untuk memanfaatkan barang bekas, kita pilah kita pilih seperti botol yang dapat digunakan menjadi pot bonga, tempat penampungan karet,” katanya.
Adapun Proklim Lestari sebagai penghargaan tertinggi sebanyak 5 desa/lokasi, yaitu Desa Mandikapau Barat, Desa Danda Jaya, kab barito kuala, RW.02 Kelurahan Sungai Miai, RW 04 kelurahan Karang Taruna, Tanah Laut, dan
Dusun 1 Desa Asri Mulya Tanah Laut.
Proklim Trophy utama dari Program Sasangga Banua sebanyak 6 desa/lokasi, yaitu Desa Mandikapau Timur, Desa Maburai, Desa Al-Kautsar Tanah Bumbu, Desa Sungai Bakar Tanah Laut, Desa Hiyung Tapin, dan RW 01 Kelurahan Pengambangan Banjarmasin.
Selanjutnya Proklim Sertifikat Utama sebanyak 51 desa/lokasi, Proklim Madya sebanyak 57 desa/lokasi, dan Proklim Pratama 50 desa/lokasi.
Kategori pendukung Proklim, ada 3 perusahaan/dunia usaha yang mendapatkan penghargaan di tingkat pusat yaitu PT. Talenta Bumi, PT. Indocement Tarjun Tunggal Prakarsa, dan
PT. Arutmin Indonesia Tambang Asam-asam
Selain itu juga terdapat penghargaan untuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang tahun ini diberikan kepada Bank Sampah Kelurahan Basirih Kota Banjarmasin, dan
Bank Sampah Desa Sungai Rangas Hambuku Kabupaten Banjar.(adp/fzl)