RESMI - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menandatangani prasasti peresmian gedung shelter di Rumah Singgah, Rabu (6/12). |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, melalui Dinas Sosial Kota Banjarmasin menggelar acara peresmian gedung shelter di Rumah Singgah, Jalan Soebardjo No 2, Lingkar Selatan, pada Rabu (6/12).
Kegiatan ini diresmikan oleh Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting termasuk Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Arifin Noor, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Drs Dolly Syahbana serta Ketua TP-PKK Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah.
Pada kesempatan itu, Ibnu mengungkapkan pentingnya shelter tersebut sebagai wadah bagi warga yang membutuhkan perhatian. Khususnya seperti lansia terlantar, disabilitas, dan anak jalanan terlantar.
Ia menekankan, perlunya perhatian khusus yang diberikan terhadap mereka. Tak lupa, Ia mengapresiasi pelayanan yang telah diberikan kepada lebih dari 75 orang yang kini telah ditempatkan di Rumah Singgah.
"Rumah singgah ini, meskipun sifatnya sementara saja tetapi harus nyaman. Shelter ini telah menampung 75 ODGJ. Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh petugas rumah singgah Banjarmasin yang sudah melayani sepenuh hati sepenuh jiwa. Suatu hal yang tidak mudah," ucap Ibnu.
Sementara itu, Dolly menyampaikan, gedung shelter tersebut merupakan langkah awal untuk melengkapi sarana prasarana yang ada di Rumah Singgah.
Lanjutnya, gedung itu dapat menampung ODGJ, lansia terlantar, serta anak jalanan hasil razia dan disediakan 26 jenis layanan di bawah tanggung jawab Dinsos.
"Bangunan ini terdiri 3 blok dengan jumlah 15 kamar. Masing-masing dapat menampung 4 -6 orang dengan kondisi ruangan tinggi sehingga ventilasi udara cukup," ungkap Dolly.
Pembangunan gedung sendiri dilaksanakan oleh CV Generasi Sukses dengan anggaran sebesar Rp2,4 juta miliar dan selesai dalam waktu 140 hari 4 Bulan.
Hal ini diharapkan dapat membantu menangani sebagian warga yang memerlukan layanan dari Dinsos Kota Banjarmasin. Di tengah upaya Pemko Banjarmasin untuk meningkatkan pelayanan kepada warga terlantar.
Ia juga menyoroti tingginya jumlah kepala keluarga yang memerlukan layanan sosial, total ada sekitar 74 ribu hingga Desember 2022. Meskipun angka ini berkurang menjadi 73 ribu. Akan tetapi, jumlah warga yang membutuhkan bantuan bertambah, sehingga hal ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi Pemko Banjarmasin.
"Shelter ini dibangun dengan anggaran Rp2,4 miliar dengan waktu 140 hari 4 bulan kalender dengan luas 500 meter persegi," beber Dolly.
Selain itu, Dolly juga menegaskan bahwa ada rencana untuk memperluas layanan pembuatan poliklinik bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis secara gratis. Namun, upaya untuk menyediakan rumah bagi disabilitas masih dalam tahap perencanaan dengan koordinasi bersama pemprov.
"Melalui langkah-langkah ini, Pemko Banjarmasin berupaya keras untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada warga terlantar serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," pungkasnya. (naz/fsl)