McDonald's |
BANUATODAY.COM - CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengakui bahwa gerakan boikot yang membidik restoran cepat saji McDonald’s dalam rangka mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza memberikan dampak besar.
Dia menyebut, pasar dan jaringan waralaba McDonald’s di seluruh dunia, termasuk Timur Tengah, terimbas seruan boikot tersebut.
“Saya menyadari bahwa beberapa pasar di Timur Tengah serta beberapa pasar di luar kawasan mengalami dampak bisnis yang berarti akibat perang dan misinformasi terkait yang memengaruhi merek seperti McDonald’s,” kata Kempczinski dalam sebuah unggahan di platform LinkedIn, Kamis (4/1/2024) dilansir Reuters.
“Ini mengecewakan dan tidak berdasar. Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh pemilik-operator lokal yang bekerja tanpa kenal lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka sambil mempekerjakan ribuan warganya,” ujar Kempczinski.
Kempczinski tidak memberikan rincian spesifik, termasuk berapa banyak penjualan yang terkena dampak negatif.
McDonald's diperkirakan akan melaporkan pendapatan tahunannya pada akhir bulan ini, momen di mana perusahaan tersebut dapat mengungkapkan lebih banyak tentang isu yang disinggung oleh Kempczinski.
Pada Oktober 2023 lalu, McD Israel mengunggah informasi di akun media sosialnya tentang pemberian ribuan makanan gratis kepada personel Pasukan Pertahanan Israel.
Beberapa pemilik waralaba McD di berbagai negara muslim menolak berafiliasi dan berpandangan politik yang sama dengan McD Israel, termasuk Indonesia.
Namun, aksi boikot tetap berjalan, seperti di Mesir dan Yordania. Hal ini kemudian menyebar ke negara di luar kawasan Arab termasuk Malaysia yang mayoritas penduduknya Muslim. (rtr/ful)