POKDARWIS - Pelatihan yang diselenggarakan Dispar Kalsel dan BPBD memberikan pengetahuan mitigasi bencana kepada Pokdarwis.(pemprov kalsel) |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kalimantan Selatan dibekali pengetahuan tentang kebencanaan.
Pokdarsi tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan tentang sektor wisata yang dikelola, anggota Pokdarwis juga harus memiliki pengetahuan mitigasi bencana yang terjadi di objek wisata.
Kompetensi sumber daya manusia pengelola sektor pariwisata dalam hal ini Pokdarwis menjadi faktor penting dalam menunjang kemajuan sektor pariwisata di Banua.
Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel untuk memberikan pelatihan kepada anggota Pokdarwis melalui kegiatan Pelatihan Pengembangan Sadar Wisata dan Potensi Masyarakat Sekitar Wisata di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, Kamis (29/2/2024).
Ditemui usai kegiatan, Kasubbid Pencegahan BPBD Provinsi Kalsel, Suriansyah mengatakan, bencana merupakan salah satu faktor yang sangat rentan mempengaruh naik turunnya permintaan dalam industri pariwisata
“Seperti yang kita tahu, pariwisata seringkali diasosiasikan dengan kesenangan, dan wisatawan melihat keamanan dan kenyamanan sebagai satu hal yang esensial dalam berwisata. Melihat hal tersebut tentunya anggota Pokdarwis harus memiliki pengetahuan tentang mitigasi kebencanaan,” tuturnya.
Suriansyah menuturkan, dal rangka memitigasi bencana anggota Pokdarwis hendaknya memahami kesiapan siagaan bencana.
“Mereka bisa membuat kesiapan seperti peta resiko bencana, kemudian membentuk tim siaga bencana, membuat strategi evakuasi, dan menyiapkan SDM yang kompeten untuk memberikan pertolongan pertama saat terjadi bencana,” jelasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Suriansyah, anggota Pokdarwis juga bisa menyiapkan rambu-rambu peringatan yang dipasang dititik rawan bencana yang ada di objek wisata yang mereka kelola.
“Terkahir mereka juga harus menyimpan nomor-nomor penting, seperti ambulance, polisi, pemadam kebakaran dan lainnya sebagai bentuk antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Tidak hanya diberi pemahaman secara teori, pada kesempatan ini para peserta pelatihan juga diberikan praktek langsung terkait SOP dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban bencana. (adp/fzl)