BERPRESTASI - Acil Odah dan Paman Birin bersama perempuan banua berpretasi penerima penghargaan bertepatan peringatan Hari Kartini 2024.(adpim kalsel) |
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah memberikan penghargaan kepada para perempuan yang berjasa dan berprestasi dari Kabupaten/Kota se-Kalsel.
Penghargaan ini diberikan seiring dengan gerakan Perempuan Menanam di areal Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2TI) Perkantoran Pemprov Kalsel, Senin (22/4/2024).
Didampingi Gubernur H. Sahbirin Noor atau Paman Birin, Acil Odah secara bergantian menyerahkan penghargaan kepada 14 perempuan di bidang pendidikan, sosial budaya, kesehatan, pertanian, dan lingkungan hidup yang telah berjasa dan berkontribusi terhadap pembangunan pemberdayaan perempuan.
“Penghargaan ini hendaknya terus menjadi motivasi dalam memajukan perempuan menjadi perempuan-perempuan terbaik di Kalsel khususnya,” ungkap Acil Odah.
Para perempuan berjasa dan berprestasi yakni Fatimah, Lasmina Hartati, Husnawari, Mulyani, Ernawati, Erma Ningsih, Erma Suryani, Matsudah, Yuli Anggraini, Aneka, Endang Susanti, Sri Rejeki, Nur Irani.
Salah satu penerima penghargaan itu adalah Yuli Anggraini (40), sosok Kartini Banjar asal Kabupaten Tapin. Ia bercerita pengalaman karirnya yang berhasil mendorong persoalan kesehatan di daerahnya.
Yuli mengaku, hal ini pertama kali menerima piagam dari Gubernur Kalimantan Selatan yang diraihnya sebagai tenaga kesehatan. Selama ini, ia berupaya menangani polemik kesehatan di pelosok daerah Kabupaten Tapin.
Atas penghargaan ini, Yuli bersyukur sekali. Jerih payahnya jadi hasil yang diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
“Ulun (saya) bergerak di banyak bidang. Salah satunya di Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, yang bertugas sebagai tenaga kerja Posyandu dan Posbindu, serta kader PKK,” ucapnya.
Untuk meningkatkan kesehatan anak dan balita, Yuli kerap melakukan pengajaran di Kelas PMT. Setiap hari Rabu, ia bersama Ibu Rumah Tangga (IRT) berkumpul dalam diskusi dan jejak pendapat soal kesehatan.
“Jadi angka stunting dapat diturunkan. Sebelumnya berjumlah 10 orang, moga-moga turun drastis. Kita tekankan sampai nol,” harap Yuli.
Kini, Yuli sudah menekan angka stunting sampai berjumlah 2 orang saja lagi. Dari 89 anak dan balita, ia telah mampu mengentaskan anak dari permasalahan stunting di daerahnya.
Di samping itu, Yuli melihat sosok Acil Odah merupakan perempuan tangguh, kerap merakyat dan murah senyum di kalangan masyarakat.
“Orangnya baik dan merakyat. Itu yang saya suka,” ujarnya.
Yuli pun kerap juga bertemu sosok Acil Odah dalam pertemuan kader PKK maupun acara lainnya. Seperti lomba-lomba Jambore Posyandu dan sebagainya.
“Acil Odah sangat menginspirasi kami. Sosok Kartini Banua,” tutupnya. (adp/sun)