 |
| TERPENUHI - Hiswana Migas Kalsel pastikan stok BBM dan Elpiji untuk masyarakat terpenuhi menjelang Lebaran 2024. |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Hiswana Migas Kalsel memastikan stok BBM dan Elpiji terpenuhi jelang momen Idulfitri 2024.
Usai berbuka puasa bersama, Hiswana Migas melakukan wawancara dengan beberapa rekan media terkait stok BBM dan Elpiji mendekati momen lebaran 2024.
"Insyaallah stok dari Pertamina aman, masyarakat tidak perlu khawatir," ungkap Hj Muliana Yuniar, sebagai Ketua Hiswana Migas Kalsel.
Hj Muliana Yunar juga menambahkan, bahwa nanti ada beberapa SPBU yang akan buka selama 24 jam untuk melayani masyarakat selama lebaran.
"Ada beberapa titik lokasi tertentu yang membuka SPBU 24 jam, namun informasi ini masih belum dikonfirmasi sejauh ini," tambahnya.
Terkait dengan adanya berita yang beredar mengenai praktik ilegal di wilayah Jabodetabek, yakni pencampuran air dengan bahan bakar minyak, Hj. Muliana Yunar turut menyesali dan menghimbau kepada teman-teman untuk menjauhi hal yang bisa merugikan masyarakat, karena Kalimantan Selatan sendiri banyak sekali orang-orang yang religius.
"Kalimantan Selatan ini banyak orang-orang yang religiusnya, sehingga kami menghimbau kepada para pengusaha, agar tidak melakukan praktik-praktik ilegal seperti yang ada di luar Kalimantan Selatan," tegasnya.
Sementara itu, HM Irfani, Wakil Ketua Hiswana Migas Kalsel, menegaskan bahwa pasokan elpiji berlimpah dan masyarakat tidak perlu merasa cemas mengenai hal tersebut.
"Untuk elpiji, baik itu 3 kg maupun yang 5,5 kg aman insyaallah," jelasnya.
Sementara itu, Dewan Penasihat Hiswana Migas Kalsel, Addy Chairuddin Hanafiah berharap kepada para anggotanya, agar dapat menjalankan tugas pendistribusian dengan baik kepada masyarakat.
"Kami kira, Kalimantan Selatan sendiri adalah daerah yang dimana orang-orangnya ini religius, sehingga banyak dari kalangan pengusaha disini yang religius dan taat akan agama," imbuhnya.
Addy Chairuddin berharap agar kita semua diberikan kelancaran dan dihindari akan hal yang negatif yang bisa merugikan masyarakat dan negara. (naz/fsl)