BANUATODAY.COM,BANJARBARU – Melangkah tegar menatap ke depan, Fatimah menundukkan badan dikalungkan tanda kelulusan. Ia pun kini bergelar Sarjana Hukum. Selama ini ia berjuang sendiri, seiring kedua orang tua yang silih berganti berpulang ke Ilahi.
Lulusan Fakultas Syariah ini menjadi bagian dari 391 wisudawan/wati, mengikuti Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana ke-81 dan Wisuda Magister serta Doktor ke-51, di Aula Serbaguna Kampus 2, Sabtu (27/07/2024).
Banyak cerita dari hidupnya, yang sudah terjun ke kebun karet sedari kecil, menoreh pohon, mencari rezeki membantu keluarga.
Hidupnya bertambah cobaan, seiring sang ayah yang berpulang ketika ia menginjak bangku tsanawiyah. Saat itulah keinginannya untuk menyambung ke aliah tidak disetujui keluarga lantaran sandungan ekonomi.
Tak patah arang, ia sembunyi-sembunyi mendaftar ke MAN 2 Balangan untuk tetap bisa bersekolah. Sambil bekerja di sebuah apotik, perjuangan Fatimah pun bertambah ujian, ketika mendengar kabar sang bunda yang menyusul berpulang.
“Saat itulah saya terpaksa hidup sendiri, sambil menghidupi empat adik saya,” ucap Fatimah, sambil menahan air mata.
Ia pun mengaku beruntung punya sejumlah teman yang mendukung maju. Sahabatnya itulah yang mendaftarkan masuk ke UIN Antasari via daring, sekaligus mengikutkan seleksi beasiswa,
beruntung bisa kuliah di sini, dan kini dari 8 bersaudara, saya lah satu-satunya yang sarjana,” ungkap Fatimah bersyukur.
Sementara itu, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. turut mengajak generasi muda lainnya untuk tidak ragu bergabung di UIN Antasari.
Apalagi saat ini masih dibuka pendaftaran jalur mandiri tahap II, sekaligus peluang beasiswa yang terbuka lebar, guna mendukung anak-anak muda Indonesia tumbuh maju berkembang.
Sebelumnya di sesi pagi, telah digelar Wisuda Sarjana ke-50 dan Wisuda Magister serta Doktor ke-80, yang diikuti 461 wisudawan/wati.(naz/fsl)