BANUATODAY,COM,BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Banjarmasin menggelar FGD Diseminasi Hasil Sementara Pendataan Potensi Desa sekaligus pencanangan Kelurahan Cinta Statistik Tahun 2024, di Harpel Hotel, Rabu (21/8).
Kegiatan dibuka oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, hadir Kepala Diskominfotik Windiasti Kartika, ST, MT, Kepala BPS Banjarmasin Sukma Handayani, M.Si, Kepala Bappeda Litbang Drs. Ahmad Syauqi, M.Si serta jajaran terkait.
Melibatkan Diskominfotik dan Bappeda Litbang kota Banjarmasin sebagai narasumber, diseminasi tersebut diikuti Camat dan Lurah se kota Banjarmasin selaku produsen data.
Pada kesempatan itu, Kelurahan Pekapuran Raya dicanangkan sebagai Kelurahan Cinta Statistik 2024 menyusul kelurahan Kuripan yang lebih dulu dicanangkan pada tahun 2023 lalu.
Dalam arahannya, Ibnu Sina menekankan pentingnya kegiatan diseminasi tersebut sebagai ajang pencocokan dan updating data keseluruhan yang ada di masing masing kelurahan. Ia menilai, ketepatan data yang disajikan sangat berpengaruh untuk menentukan perencanaan dan langkah kebijakan pembangunan ke depan.
"Informasi terkait data yang ada di lingkungan bapak ibu, baik itu data kependudukan, sarana prasarana pendukung, pertanian, ekonomi, jasa dan lain sebagainya ini kita bisa update secara aktual," kata Ibnu disela-sela arahan.
"Jangan sampai kemudian data data ini salah sehingga menghasilkan disinformasi dalam outputnya," sambungnya.
Ibnu Sina berharap, kelurahan punya andil dan kesadaran yang tinggi soal pentingnya satu data Indonesia. Terlebih, ujarnya sejak tahun lalu BPS kota Banjarmasin telah gencar melakukan sosialisasi terhadap program Kelurahan Cinta Statistik di masing masing kelurahan.
"Tentu datanya harus jelas, valid dan setiap tahun diupdate, sehingga ini akan memudahkan petugas dalam melakukan pendataan. Terkadang kita berdebat soal perbedaan dan validitas data yang disajikan, untuk itu sinkronisasi di tiap tingkatan sangatlah diperlukan," jelasnya lagi.
"Artinya kelurahan ini harus punya literasi statistik atau concern terhadap validitas data yang disajikan," tandasnya.(naz/fsl)