BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis pada Juli 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,85 persen, atau terjadi kenaikan inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,33 pada Juli 2023 menjadi 106,26 pada Juli 2024.
Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,44 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 1,11 persen.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran," jelas
kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Kamis (01/08/2024).
Dirincikannya, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,48 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,54 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,49 persen.
Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,35 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,44 persen.
Kelompok transportasi sebesar 3,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,85 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,30 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,62 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,91 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen,” ujar Martin.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juli 2024, antara lain: emas perhiasan, tarif parkir, ikan gabus, gula pasir, sigaret kretek mesin, ikan patin, udang basah, daging ayam ras, ikan nila, mobil, kue kering berminyak, kopi bubuk, tarif rumah sakit, akademi/perguruan tinggi, bensin, sepeda motor, es, cabai rawit, air kemasan, sigaret kretek tangan, sekolah dasar, ikan bakar, nasi dengan lauk dan sampo.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Juli 2024, antara lain: cabai rawit, ikan tongkol, emas perhiasan, biaya masuk sekolah dasar, ikan patin, angkutan udara, baju muslim wanita, dan biaya masuk taman kanak-kanak.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: daging ayam ras, bawang merah, tomat, ikan papuyu, cabai merah, buncis, ikan gabus, ketimun, kacang panjang, terong, beras, ikan sepat siam, kol putih/kubis, semangka, ikan kembung, ikan peda, bawang putih dan telur ayam ras.
Pada Juli 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,45 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 0,33 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,09 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,20 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,54 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
“Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Kalsel Juli 2024 sebesar 0,44 persen.Tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Kalimantan Selatan Juli 2024 sebesar 1,11 persen,” kata Martin. (adp/sun)