DATA - Ekspor Kalsel periode Juli berdasarkan data BPS. |
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Ekspor Kalimantan Selatan pada periode Juli 2024 mengalami penurunan sebesar 16,96% dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mencatayt, ekspor barang asal Kalsel pada Juli mencapai US$741,66, sementara Juni sebesar US$893,14 juta.
Jika dibandingkan dengan nilai ekspor Juli 2023 yang mencapai US$970,42 juta, nilai ekspor Juli 2024 ini turun sebesar 23,57 persen.
“Ekspor terbesar Kalsel Juli 2024 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 dijit disumbangkan oleh kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$688,55 juta," jelas Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (2/9/2024).
Nilai tersebut, lanjut dia, mengalami penurunan, yaitu sebesar 8,52 persen dibandingkan ekspor Juni 2024 yang sebesar US$752,68 juta.
Pada urutan kedua, sebut Martin, ada kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) yang menyumbang ekspor sebesar US$17,85 juta, naik sebesar 27,69 persen dibandingkan ekspor Juni 2024 yang mencapai US$13,98 juta.
Sementara itu, di urutan ketiga, kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) dengan nilai ekspor US$16,99 juta.
Berdasarkan kontribusinya terhadap total ekspor Juli 2024, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 92,84 persen.
Kemudian diikuti oleh kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) dan kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) dengan kontribusi masing-masing sebesar 2,41 persen dan 2,29 persen.
“Nilai impor Kalsel pada Juli 2024 mencapai US$258,70 juta. Nilai ini naik sebesar 36,00 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Juni 2024 yang sebesar US$190,21 juta. Bila dibandingkan dengan nilai impor Juli 2023 yang mencapai US$84,00 juta, maka nilai impor Juli 2024 ini naik sebesar 207,95 persen,” kata Martin.
Martin pun menjelaskan, lima kelompok barang mempunyai nilai impor tertinggi yang masuk ke Kalsel adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27); diikuti kelompok kelompok kapal, perahu, dan struktur terapung (HS 89); bahan kimia organik (HS 29); kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84); serta berbagai produk kimia (HS 38).
Nilai impor untuk kelima kelompok barang tersebut masing-masing adalah HS 27 sebesar US$248,45 juta, HS 89 sebesar US$4,46 juta, HS 29 sebesar US$2,30 juta, HS 84 sebesar US$1,82 juta, dan HS 38 sebesar US$0,67 juta.
Adapun kontribusi dari masing-masing kelompok tersebut adalah HS 27 sebesar 96,04 persen; HS 89 sebesar 1,73 persen; HS 29 sebesar 0,89 persen; HS 84 sebesar 0,70 persen, dan HS 38 berkontribusi sebesar 0,26 persen dari total impor Juli 2024.
“Nilai total kelima komoditas terbesar tersebut adalah US$257,71 juta dengan kontribusi sebesar 99,62 persen dari total impor ini. Nilai ini naik sebesar 38,07 persen dibandingkan total kelimanya pada Juni yang sebesar US$186,65 juta,” ujar Martin. (bis/sun)