RAKOR - Pemprov Kalsel mengikuti rakor secara virtual yang diselenggarakann Kemendagri.(pemprov kalsel) |
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan secara rutin mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri RI secara virtual di Command Center Kalsel di Banjarbaru, Selasa (3/9/2024).
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sulkan bersama jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel mengikuti rangkaian rakor tersebut dan menyimak pertumbuhan inflasi nasional, termasuk pengaruh atau yang berdampak bagi Kalsel.
“Alhamdulillah, kondisi inflasi Kalsel stabil dan terkendali, ini berdasarkan dengan angka inflasi nasional 2,12 persen (YoY), dan inflasi di Kalsel 1,71 persen,” ujar Sulkan.
Angka tersebut menempatkan Provinsi Kalsel berada di sepuluh provinsi dengan inflasi rendah secara nasional pada pekan pertama bulan September 2024 ini.
Sementara secara month to month (mtm) terjadi devaluasi, inflasi tertinggi Kalsel terjadi di Kota Banjarmasin dengan angka 2,20 persen, sedangkan terendah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan angka 0,72 persen.
“Harga komoditas yang mengalami penurunan diantaranya bawang merah, cabai rawit, daging ayam, sedangkan bawang putih masih tinggi di kisaran Rp42.000,00 per kilogram, rata-rata harga minyak kita Rp16.400,00 per liter masih di atas HET Rp15.700,00 per liter,” tutupnya. (pem/sun)