BANUATODAY.COM, KALTENG- Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara mengadakan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi tenaga kesehatan dalam upaya berhenti merokok di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) primer, rabu (2/10/2024) di Ballroom Hotel Aquarius, Palangka Raya.
Kepala Dinas Kesehatan Barut Pariadi melalui Sekretaris Dinas Ruyanto mengatakan, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi perilaku merokok pada penduduk usia 10-18 tahun mengalami penurunan sebesar 18,7 persen.
“Tetapi pengguna rokok elektronik pada penduduk umur 10-18 tahun mengalami peningkatan,” katanya.
Pengguna rokok elektrik di atas kalangan remaja meningkat dalam 4 tahun terakhir. Dari hasil GATS pada 2021, prevalensi rokok elektrik naik dari 0,3 persen pada 2019 menjadi 3 persen pada 2021.
Dikatakannya, dalam upaya melindungi masyarakat dari bahaya produk tembakau, pemerintah telah menetapkan UU No 17 Tahun 2023 tentang kesehatan.
Ia menambahkan, pentingnya kawasan tanpa rokok untuk perlindungan kesehatan masyarakat dari bahaya asap rokok, mencegah perokok pemula, menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat rokok, meningkatkan motivasi untuk berhenti merokok, produktivitas kerja meningkat dan terciptanya lingkungan sehat akan memicu masyarakat berperilaku hidup sehat lebih baik untuk menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
“Salah satu aturan yang diamanatkan UU Kesehatan, yakni pengamanan zat adiktif, termasuk produksi tembakau dan rokok elektrik,” jelasnya.
Dari data Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011, menunjukkan bahwa prevalensi merokok di Indonesia adalah sebesar 36,1 persen (674 persen laki-laki dan 4,5 persen perempuan).
“Dan rata-rata jumlah batang rokok yang dikonsumsi pada tahun 2010 adalah 10 batang perhari (10 batang pada laki-laki dan 6 batang pada perempuan),” tukasnya.
Sumber: Nett