PERHATIAN : Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Jihan Hanifa perhatikan dengan serius rendahnya akreditasi perpustakaan dan arsip Kalsel. - Foto Dok. |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Rendahnya tingkat akreditasi perpustakaan dan arsip di Kalimantan Selatan mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Jihan Hanifa, S.H. Dari total perpustakaan yang ada di provinsi ini, hanya sekitar 10% yang terakreditasi. Menanggapi kondisi ini, Jihan mendorong langkah konkret untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan perpustakaan demi memperkuat literasi masyarakat Kalsel.
“Mengingat perpustakaan adalah tempat penting untuk menuangkan ide serta membangun literasi masyarakat. Hanya 10% perpustakaan yang terakreditasi tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita,” ucap Politisi Partai Gerindra itu pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Jum’at (01/11/2024) Pagi.
Jihan juga menekankan kepada Kepala Dinas Pepustakaan dan Arsip Daerah (Dispersip) Kalsel, Nurliani Dardie atau yang aktab disapa Bunda Nunung, pentingnya kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan Dinas Pendidikan Kalsel.
“Memang, pekerjaan ini sangat membutuhkan kolaborasi sesama SKPD, seperti dengan Dinas Pendidikan Kalsel, agar akreditasi perpustakaan dapat meningkat dan layanan literasi semakin merata,” tambahnya.
Jihan Hanifa juga menyoroti keinginan Rumah Sakit Sambang Lihum untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mental melalui pendekatan musyawarah mufakat atau restorative justice. Jihan menyambut baik upaya ini karena dinilai dapat membantu pasien kesehatan mental mendapatkan penyembuhan secara menyeluruh.
“Pendekatan restorative justice dalam pelayanan kesehatan mental sangat penting, karena membantu pasien tidak hanya dari segi medis, tetapi juga memberikan dukungan sosial. Musyawarah mufakat ini bisa menciptakan pemulihan yang lebih holistik bagi pasien,” ujar Jihan.
Komisi IV DPRD Kalsel melalui penganggaran dan pengawasan program, berharap target peningkatan akreditasi perpustakaan dapat tercapai dan Rumah Sakit Sambang Lihum dapat mewujudkan pelayanan kesehatan mental berbasis restorative justice dengan optimal.
“Dengan sinergi yang kuat dan komitmen bersama, kami berharap masyarakat Kalsel dapat menikmati layanan perpustakaan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan mental yang lebih manusiawi,” tutup Jihan Hanifa. (naz/fsl)