POSITIF : Kinerja ekonomi Kalsel tumbuh positif, dukung pertumbuhan daerah. |
BANUATODAY.COM, KANDANGAN - Per September 2024, sektor Pasar Modal di Kalsel menunjukkan pertumbuhan. Hal ini terlihat dari peningkatkan nilai kepemilikan saham, jumlah Single Investor Identification (SID), dan nilai transaksi saham secara berturut-turut sebesar 13,08 persen, 10,28 persen, dan 31,93 persen. Sementara itu, dari sisi nilai penjualan APERD, tercatat sebesar Rp329 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 8.798 nasabah, Selasa (3/12/2024).
Kalsel menjadi provinsi dengan nilai kepemilikan saham tertinggi di antara provinsi lain se-Kalimantan, yaitu sebanyak Rp79,7 triliun. Di sisi lain, data OJK menunjukkan bahwa investor di Kalsel didominasi oleh individu (99,92 persen atau sebanyak 170.724 akun).
Edukasi dan Pelindungan Konsumen
Per November 2024, OJK Provinsi Kalimantan Selatan telah melaksanakan 78 kegiatan edukasi dengan total peserta mencapai 10.203 orang. Seluruh kegiatan edukasi telah mencakup 5 sasaran prioritas tahun 2024, yaitu Pelajar/Santri, Nelayan/Petani, Masyarakat 3T, Disabilitas, dan Pelaku UMKM.
Tabel 1 Kinerja Pasar Modal se-Kalimantan Posisi September 2024
Sementara itu dari sisi pelindungan konsumen, per November 2024 tercatat 2.630 layanan konsumen yang diterima melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), dengan rincian 2.228 pertanyaan, 347 pengaduan dan 55 informasi. Seluruh layanan konsumen telah ditanggapi oleh LJK terkait. Bank Umum Konvensional menjadi PUJK terbanyak yang menerima pengaduan, yaitu sebanyak 45 persen dari total pengaduan. Secara umum, terdapat lima jenis permasalahan yang terjadi di masyarakat Kalimantan Selatan, di mana SLIK menempati posisi pertama.
Selanjutnya, permintaan iDeb SLIK sejak Januari s.d. November 2024 sebanyak 10.747 permintaan, yang terdiri dari 4.172 permintaan daring dan 6.575 permintaan walk-in. Rerata OJK Provinsi Kalimantan memproses permintaan SLIK sebanyak 46 permintaan per hari. (naz/fsl)