Trending

Tutup Tahun 2024, Inflasi di Kalsel Cukup Terjaga, Tanah Bumbu Tinggi Disarankan Adakan Pasar Murah

RAKOR  - Kadisperindag Kalsel Sulkan mewakili Gubernur H. Muhidin mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Nasional secara virtual.(adpim)

BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalsel, H. Muhidin melalui Kepala Dinas Perdagangan, Sulkan menyebut inflasi Kalsel di angka 2,1% dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara Virtual dalam rangka pembahasan Langkah Kongkret Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 di Command Center Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru pada Senin (30/12) siang.

Rapat ini dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komjen Pol. Tomsi Tohir Balaw. Sejumlah kepada daerah, serta jajaran instansi vertikal turut hadir dalam rakoor inflasi daerah.

“Inflasi di Kalsel cukup aman dan terkendali, sebagaimana Minggu lalu ya menjadi perhatian itu Kabupaten Tanah Bumbu. Mengalami kenaikan IPH 2,3% cukup tinggi,” sampai Gubernur Kalsel diwakili Kepala Dinas Perdagangan, Sulkan selepas rakor inflasi daerah.

Sulkan pun menyarankan agar Kabupaten Tanah Bumbu harus melakukan operasi pasar murah. Adapun rata-rata di Kalsel, bahan pokok terbilang relatif terkendali.

“Kami menghimbau kepada masyarakat Kalsel agar tidak membeli barang pokok itu berlebihan. Secara normal saja,” pesannya.

Disampaikan, aksi borong tidak perlu dilakukan agar terkendali Indeks Harga Pangan. Sebab, stok barang pokok tersedia dengan baik di seluruh daerah Kalsel.

“Stok bahan pokok tersedia aman dan sangat cukup jelang akhir tahun ini,” tutupnya. (adp/ewa)

Lebih baru Lebih lama